Perempuan
Perempuan datang
atas nama cinta, bunda pergi karena cinta
Digenangi air
racun jingga adalah wajahmu
Seperti Bulan
lelap tidur di hatimu, yang berdinding kelam dan kedinginan
Ada apa dengannya?
Meninggalkan hati
untuk dicaci
Lalu sekali ini
aku lihat karya surga dari mata seorang hawa
Ada apa dengan
cinta
Tapi aku pasti
akan kembali dalam satu purnama
untuk
mempertanyakan lagi cintanya
Bukan untuknya,
bukan untuk siapa . .
Tapi untuk ku..
Karna aku ingin
kamu
Itu saja..
nah, kalo puisi yang satu ini, puisi yang Cinta bikin untuk perlombaan puisi di sekolahnya, yang ternyata di menangkan oleh Rangga. Puisi Aku Ingin Bersama Selamanya ini, di desikasikan Cinta untuk sahabat-sahabatnya,
Aku ingin bersama selamanya
Ketika tunas ini
tumbuh
Serupa tubuh yang
mengakar
Setiap nafas yang
terhembus adalah kata
Angan, debur, dan
emosi
Bersatu dalam
jubah terpautan
Tangan kita
terikat , lidah kita menyatu . .
Maka setiap apa
terucap adalah sabda pendita ratu
Ah .. Diluar itu
pasir, diluar itu debu
Hanya angin meniup
saja lalu terbang hilang tak ada
Tapi Kita tetap
menari
Menari cuma kita
yang tau
jiwa ini tandu ,
maka duduk saja
maka akan kita
bawa
semua..
karena kita adalah
satu
And than, puisi yang satu ini, puisi yang paling di kenal banget di film ini. Puisi ini yang membuat Rangga memenangkan lomba puisi di sekolahnya dan mengalahkan Cinta, Puisi ini juga sempet di jadiin musikalisasi sama Cinta,
Tentang Seseorang
Ku lari ke hutan, kemudian menyanyiku
ku lari ke pantai, kemudian teriakku
sepi, sepi dan sendiri aku benci
aku ingin bingar,
aku mau di pasar,
bosan aku dengan penat,
dan enyah saja kau pekat,
seperti berjelaga jika ku sendiri
pecahkan saja gelasnya, biar ramai, biar mengaduh sampai gaduh
ada malaikat menyulam jaring laba-laba belang di tembok keraton putih,
mengapa tak goyangkan saja loncengnya, biar terdera
atau aku harus lari ke hutan kemudian belok ke pantai?
Ini film emang kece banget, Mira Lesmana dan Riri Riza mampu membangkitkan film indonesia yang sempet mati suri. AADC udah sempet jadi tren di kalangan anak-anak sekolah SMP dan SMU, extrakurikuler mading jadi laris gitu deh .. hehhehe potongan-potongan dialognya pun udah masuk ke pergaulan sehari-hari, kayak "Basiii, Madingnya udah siap terbit!" Film ini pun nyastra banget, terbukti adanya puisi dan musikalisasi puisi di dalamnya. Dian Sastro dan Nocholas Saputra pun jadi terangkat banget namanya dari film ini, tapi dua orang ini emang juara banget deh profesionalitas dan prestasinya. Semakin ke sini film Indonesia udah semakin nunjukin kekuatannya sih, yaaah walo pun film-film horor semi bokep masih banyak bermunculan. tapi sebenernya itu film masih aja terus-terusan bermunculan karena memang penontonnya masih aja banyak dan mau nonton film begituan... emmm udah saatnya nih para penikmat film Indonesia buat menonton film-film yang berkualitas dan mendidik aja, kalo udah ga ada peminatnya pasti tuh film horor gak jelas berenti di produksi... :) Maju terus perfilman Indonesiaaaa!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar